Infokom PPNI Jaktim, Jakarta – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) mengajak Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Provinsi DKI Jakarta, DPW PPNI Provinsi Banten dan DPW PPNI Provinsi Jawa Barat untuk bersama-sama menghadiri aksi solidaritas tenaga kesehatan indonesia mendukung Palestina. Tujuan aksi ini tak lain adalah untuk mendukung upaya menghentikan genosida dan memberikan dukungan moral kepada tenaga kesehatan yang gigih berjuang di Palestina.
Panggilan ini tercantum dalam surat edaran resmi DPP PPNI dengan nomor 0984/DPP.PPNI/Ins/K.S/XII/2023. Dalam surat tersebut, peserta aksi diminta memenuhi beberapa persyaratan, termasuk tidak sedang bertugas atau dapat mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan. Selain itu, peserta diwajibkan membawa dan mengenakan atribut aksi yang mencerminkan partisipasi tanpa membawa atau mengenakan atribut yang bersifat tuntutan.
Aksi solidaritas ini juga dijadwalkan akan dihadiri oleh seluruh organisasi profesi kesehatan di Indonesia pada hari Jumat, 15 Desember 2023. Acara tersebut akan menjadi momentum bagi para tenaga kesehatan untuk menyuarakan dukungan mereka kepada Palestina melalui orasi dengan tema “Time to Scream to The World STOP Genocide.”
Koordinasi lebih lanjut dan informasi terkait kegiatan aksi dapat diperoleh dengan menghubungi Bapak Maryano, yang menjabat sebagai Koordinator Lapangan (0812-8400-8495).
Sebelumnya, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) telah mengajak seluruh organisasi profesi kesehatan untuk berpartisipasi dalam aksi ini. Dalam seruannya, MER-C menegaskan sejumlah tuntutan, termasuk pembebasan tenaga kesehatan yang ditangkap oleh Israel, memberikan jaminan kesehatan bagi mereka yang bekerja di fasilitas kesehatan, membuka pintu Rafah untuk bantuan kemanusiaan, memberikan akses bagi tenaga kesehatan untuk membantu korban perang dengan prinsip netralitas profesi, dan mendorong organisasi kesehatan dunia untuk mendukung hal yang sama. Aksi ini diharapkan dapat menjadi wujud kepedulian luas dari profesi kesehatan Indonesia terhadap kondisi kritis di Palestina.